Rabu, 16 Agustus 2017

Resensi Buku (2) : DEMOKRASI LA ROIBA FIH

Demokrasi La Roiba Fih - Cover depan
Demokrasi La Roiba Fih- Sinopsis Buku

Judul       : Demokrasi La Roiba Fih

Penulis    : Emha Ainun Nadjib

Tahun      : 2016

Penerbit   : Penerbit Buku Kompas

Kota         : Jakarta

Halaman  : 268 halaman ; 21 cm

Isi Buku   :

Buku ini terdiri dari 6 bagian : (1) I Love you Democracy; (2)Paguyuban Ahli Surga; (3) Rakyat Kekasih Sejati ; (4) Wayang Dasamuka ; (5) Buron dan Kambing Terjepit ; (6) Perang Besar yang dibatalkan.
Di bagian pertama, Cak Nun (panggilan Emha Ainun Nadjib) menceritakan konsep demokrasi Indonesia. bagaimana rakyat Indonesia yang mengagung-agungkan demokrasi, meletakkannya jauh diatas segalanya. Bahkan kalo bisa perintah Tuhan harus "mengikuti" demokrasi, agar dianggap moderen dan berkelas. semua orang berhak berpendapat dan berbicara, tanpa harus memperhatikan kredibilitas dan kapabilitas pihak yang berbicara, sehingga kalaupun pendapatnya itu "nyeleneh bin aneh" ya... gak masalah, yang penting B-I-C-A-R-A !
Di bagian terakhir, Cak Nun berkisah mengenai Israel yang senang mempermalukan "kemanusiaan" dengan menggempur Palestina. Cak Nun juga menyentil masalah penyerangan Israel, gertak "keras" Iran, betapa damainya Arab-Israel, serta menciutnya PBB didepan Israel. salah satu bagian yang paling menarik adalah esai "Tugas Sepatu". Esai "Tugas Sepatu" merupakan opini Cak Nun mengenai tragedi pelemparan  sepatu oleh Jurnalis kepada G.W.Bush, yang pada saat itu masih menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat. Cak Nun menjelaskan betapa beragamnya fungsi sepatu, karena selain melindungi ternyata ia juga bisa melukai. Bahkan sepatu dapat menjadi perwujudan isi hati seseorang terhadap seseorang lainnya.

Komentar  :

Buku ini bagus banget. rekomendasi untuk kalian yang selalu mempertanyakan mengapa Indonesia selalu mandek dan terjebak dalam kelompok negara berkembang. Membaca buku ini bisa membuatmu tertawa akan "kegilaan" Cak Nun dalam bertutur, menangis karena menyadari "kegilaan" diri, senyum miris melihat kondisi negeri dan psikologis masyarakatnya yang mengalami peningkatan ke arah yang"tidak bisa dijelaskan", sekaligus marah karena ketidakmampuan diri dalam mengubah kondisi bangsa dan masyarakat. terakhir, rasa harap dan optimis(yang tidak terlalu tinggi, tentunya) jika kondisi negeri masih bisa kita ubah, walau hanya dengan tersenyum.

salah satu essai favorit
salah satu essai favorit (2)


Jumat, 11 Agustus 2017

Resensi Buku : THE DEAD RETURNS

koleksi pribadi

Judul                       : The Dead Returns aka “Houkago Ni Shisha Ha Modoru”

Penulis                    : Akiyoshi Rikako

Tahun                      : 2015

Edisi                       : Cetakan pertama bulan Agustus 2015 (Indonesia)

Penerbit                  : Penerbit Haru (Indonesia)

Jum. Halaman        : 252 halaman

Sinopsis                  :

Buku ini menceritakan seorang pelajar SMA dijepang yang biasa, malah terkesan diabaikan oleh teman sekelas. Namanya adalah Koyama Nobuo. Koyama ini merupakan orang yang minder , kurang percaya diri khususnya pada penampilan. Disekolah ia hanya dekat satu orang, sahabatnya  yang bernama Yoshio. Mereka berdua sama – sama memiliki hobi yang sama yaitu, mengkoleksi miniatur kereta api. Karena hobi inilah, koyama dan yoshio dianggap maniak, dan membuat diri mereka semakin terkucilkan dikelas.
Suatu hari, koyama menerima sebuah memo. Isi memo tersebut adalah meminta untuk bertemu pada waktu tertentu di tebing Miura. Awalnya, koyama mengira   memo ini berasal dari Yoshio. Namun , ketika koyama datang ke tebing Miura, disana ia tidak menemukan yoshio. Bahkan, secara tiba – tiba dia didorong dari tebing. Dsaat sudah terkapar tak berdaya, sebelum pingsan ia melihat sesosok pemuda yang ingin menolongnya. Saat pemuda itu menjulurkan badannya dengan maksud menolong koyama ini, pemuda ini malah kehilangan keseimbangan dan jatuh diatas permukaan tebing. Tak lama, koyama kemudian pingsan dan koma.
Ketika koyama terbangun dari koma , ia menyadari jika ia terbangun dengan tubuh yang salah. Pada intinya , jiwanya adalah jiwa koyama namun tubuhnya adalah tubuh pemuda yang berusaha menolongnya ditebing, yang kemudian diketahui bernama Takahashi Shinji. Naasnya, tubuh koyama (yang mungkin diisi oleh jiwa takahashi shinji) dikatakan sudah meninggal oleh suster rumah sakit. Dari situlah, koyama bertekad mencari siapa pembunuh dirinya dengan berpura – pura menjadi takahashi shinji dengan petunjuk yang berasal dari memo tersebut.

Nilai              
 Percaya dengan diri sendiri

Keluar dari zona aman untuk mengasah keterampilan diri sendiri

Peduli dengan teman – teman sekelas, jangan individualis

Apabila memiliki masalah, ceritakan atau minta bantuan kepada orang terdekat yang bisa dipercaya atau pihak yang memiliki kewenangan untuk menyelesaikan permasalahan.

 Jangan pendam masalah dan emosimu, apabila kamu tidak kuat menanggungnya.