1.·
Opiniku atas densus 88 dan siyono :
Kasus ini bermula dari penangkapan siyono oleh
tim densus 88 anti teror pada hari jumat. Pada saat itu, siyono diduga
merupakan anggota jamaah islamiyah yang bertugas merakit senjata. Namun paska
penangkapan, siyono dinyatakan meninggal
oleh polisi. Kematian siyono mengundang perhatian publik terkait dengan
kinerja densus 88. Dari pihak polisi menyatakan apabila kematian siyono disebabkan
siyono menyerang petugas pada saat perjalanan. Namun banyak pihak yang
meragukan pernyataan pihak kepolisian. Bahkan ada dugaan bahwa kematian siyono
disebabkan penganiayaan yang dilakukan oleh densus 88 yang diluar batas
kemanusiaan.
Kasus siyono adalah salah satu dari sekian
banyak kasus penyiksaan yang dilakukan oleh densus 88. Berdasarkan data komnas
ham, terdapat
lebih dari 100 orang yang diduga terlibat kasus terorisme tewas tanpa proses
pengadilan, sebagian besar dari mereka ditembak mati ketika penangkapan. Selain
itu, beberapa pihak mengkritik kinerja densus 88 yang hanya menggunakan
kekerasan. Penggunaan metode pencegahan dan penindakan dari densus 88 cenderung
mengabaikan hak-hak konstitusional
warga negara. Yakni berdasarkan hak hidup dan asas praduga tak bersalah (presumption of innocence).
Disisi lain, kita tidak boleh melupakan
fungsi detasemen 88. Densus 88 merupakan salah satu unit antiterror di
indonesia. Detasemen 88 dirancang sebagai unit antiterorisme yang memiliki
kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga
penyanderaan. Fungsi Densus 88 adalah memeriksa laporan aktivitas teror di
daerah. Melakukan penangkapan kepada personel atau seseorang atau sekelompok
orang yang dipastikan merupakan anggota jaringan teroris yang dapat
membahayakan keutuhan dan keamanan negara. Pasukan
khusus ini dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat melalui bagian Jasa Keamanan Diplomatik
(Diplomatic Security Service) Departemen Luar Negeri AS dan dilatih
langsung oleh instruktur dari CIA, FBI, dan U.S. Secret Service. Kebanyakan staf pengajarnya
adalah bekas anggota pasukan khusus AS.
Dalam sudut pandang densus 88,
penangkapan siyono merupakan upaya penanggulangan tindak bahaya terorisme.
Densus 88 berkeyakinan apabila siyono memiliki andil dalam tindak terorisme di
indonesia. Siyono merupakan sosok berbahaya dan mesti diamankan secepat
mungkin. Siyono memiliki kedudukan sebagai panglima dalam jaringannya. Belum
lagi barang bukti yang ditemukan , sebuah granat dan senjata api. Yang semakin memperkuat penyataan apabila siyono
merupakan anggota ji.
Dalam kasus ini, penangkapan siyono didasarkan oleh pengakuan salah satu
teroris yang ditangkap sebelumnya. siyono merupakan ketua dari satu kelompok
jaringan teroris. Sehingga siyono ditangkap oleh tim densus 88 pada hari jumat
malam.
Namun , pada sudut pandang
masyarakat, penangkapan siyono merupakan tindakan semena – mena yang dilakukan
oleh densus 88. Beberapa pihak menyatakan bahwa terdapat kesalahan prosedur
dalam penangkapan siyono. Selain itu, ada nya pengabaian hak – hak sipil.
Terlepas dari kasus siyono, masih banyak daftar korban kematian akibat tuduhan
terduga teroris. Hal ini mengindikasikan apabila kinerja densus 88 yang lebih
cenderung menggunakan cara militer. Ditambah lagi, densus 88 merupakan lembaga
yang tidak dikontrol oleh pihak manapun. Densus 88 bisa menyiksa atau
menembak mati siapa saja yang diduga teroris tanpa merasa khawatir bakal
dikoreksi. Tentu saja ini memiliki dampak didepannya. Salah satunya,
memunculkan kebencian kepada densus 88 dan ini tentu saja berpotensi melahirkan
sikap radikalisme.
Adapun yang menarik
perhatian saya, adalah masalah kepentingan.
Berdasarkan wikipedia, densus 88 merupakan tim unit khusus yang dibiayai oleh
amerika. Bahkan pelatihan pun diberikan oleh langsung
oleh instruktur dari CIA, FBI, dan U.S. Secret Service. Kebanyakan
staf pengajarnya adalah bekas anggota pasukan khusus AS.
Sehingga sangat mudah, bagi amerika
untuk menanamkan pengaruhnya didalam lembaga densus 88. Apakah penangkapan dan
penindakan terorisme ini benar – benar murni upaya pencegahan tindakan
terorisme atau ada kepentingan lain ?
Wacana terbaru terkait densus
88 adalah revisi UU anti terorisme dilakukan sebagai landasan hukum untuk
dapat mencegah dan menangani potensi aksi teror sejak dini. Selain itu,
terdapat penambahan wewenang dan dana yang mencapai 1,9 triliun rupiah. Bagi
kepolisian, hal ini akan memperkuat kinerja dalam memberantas tindakan
terorisme di indonesia. Walaupun begitu, kepolisian tetap bertekad untuk
mengupayakan proses penegakan hukum sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang
berlaku di lingkungan serta tetap menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia dan
berpedoman pada konvensi hak-hak sipil. Namun bagi komnas ham, revisi uu anti
terorisme akan menambah tingkat penyelewengan dala tubuh kepolisian.
Jadi apakah yang dilakukan oleh
densus 88 merupakan hal yang benar dan
salah ? dalam satu sisi, ia memiliki tugas untuk memberantas terorisme di
indonesia dan disatu sisi, ia tidak boleh mengabaikan hak – hak sipil, salah
satunya asas praduga tak bersalah. langkah apa yang sebaiknya diambil dalam
menyelesaikan kasus ini?
·
Opiniku atas bom bali 1 :
Masih ingat kah anda dengan bom bali ?
Bom bali merupakan peristiwa
pengeboman yang terjadi pada malam hari, lebih tepatnya pada tanggal 12 oktober
2002 yang terjadi pada paddy’s club, sari club, dan kantor konsulat amerika.
Tercatat terdapat 202 korban jiwa dan 209 orang luka – luka atau cedera,
kebanyakan korban merupakan turis asing yang sedang berkunjung. Setelah
melewati proses penyelidikan, akhirnya polisi berhasil menangkap para pelaku
yang dinyatakan terlibat pada kasus ini,
diantaranya adalah amrozi, ali imron, imam samudra, dan ali gufron.
Motif dari pengebomam bom bali adalah balas dendam atas banyaknya umat muslim yang terbunuh akibat konflik
di poso dan ambon. Aksi bom bunuh diri dilakukan untuk memberikan efek lebih
menyeramkan kepada masyarakat. Bali dipilih sebagai tempat pengebomam
dikarenakan bali merupakan simbol internasional. Bagi pelaku, pengeboman di
bali merupakan suatu bentuk jihad. Selain itu, pengebomam dilakukan dengan
harapan akan terjadi revolusi yang
membawa indonesia menjadi negara yang berdaulat kepada syariat islam secara
menyeluruh. Simpulannya, keyakinan pelaku bahwa pengeboman yang dilakukan
adalah merupakan suatu tindakan yang benar dan dapat dibenarkan.
Namun apakah itu benar ?
Disatu sisi, kita melihat korban jiwa yang begitu banyak, berasal dari
kalangan turis. Yang notabene, tidak terlibat dalam kasus pembunuhan kaum
muslim di poso dann ambon. Bahkan jika pun alasan dari pengeboman adalah orang
– orang kafir, maka tindakan ini belum bisa dibenarkan. Hal ini
dikarenakan dalam islam ada segolongan
orang kafir yang tidak boleh dibunuh. Yaitu yang mengadakan perjanjian dan
tidak menganggu kaum muslimin. Hal ini diperkuat dengan kesaksian ali imron,
bahwa ia menyesal akan pengeboman yang ia lakukan bersama saudara dan teman –
temannya.
Sekali lagi apakah pengeboman bali 1 merupakan suatu perbuatan yang benar
atau salah ?
·
Opiniku atas kasus jessica :
Jessica merupakan tersangka dari kasus kematian wayan mirna salihin.
Jessica diduga menaruh racun sianida dalam minuman wayan mirna salihin,
temannya. Walaupun sampai sekarang, sudah banyak tuduhan, dugaan dan bukti yang
mengarah pada jessica, namun sampai sekarang jessica masih menyangka tuduhan pembunuhan tersebut.
Dalam sudut pandang pelaku, pelaku yakin jika ia tidak melakukan pembunuhan
terhadap temannya, wayan mirna. Dalam berbagai wawancara dengan media massa
pun, jessica mengaku jika ia tidak tahu menahu soal sianida. Selain itu,
jessica juga berkali – kali mengeluarkan statement apabila ia tidak menaruh
racun sianida. Namun publik sudah mengarahkan tuduhan kepada jessica. Oleh
karena itu, jessica sempat meminta perlindungan pada lembaga perlindungan
saksi. Selanjutnya, polisi pun menetapkan jessica sebagai tersangka,
dikarenakan sudah memiliki cukup bukti untuk menjerat jessica. Sampai saat ini,
jessica melalui pengacaranya masih menyangkal dan meminta bukti kepada
kepolisian apabila ia memang menaruh racun di kopi mirna salihin. Selain itu,
jessica juga menyatakan ia tidak memilki
motif untuk membunuh temannya sendiri.
Sedangkan dalam sudut pandang kepolisian dan opini publik, jessica adalah
satu – satunya orang yang memilki kesempatan untuk membunuh wayan mirna
salihin. Ditambah, gelagat dan gerak
gerik jessica yang mencurigakan seperti, membuang celana jeans yang
dipakai saat kejadian (seakan – akan ingin membuang barang bukti). Kondisi ini
semakin diperkuat dengan catatan kasus jessica selama tinggal di australia. Baru
– baru ini, polisi menyiratkan apabila motif pembunuhan wayan mirna disebabkan
dendam jessica . adanya dugaan jika jessica dendam dikarenakan wayan mirna
menasehatinya akan permasalahan cintanya bersama seorang pria bule. Sampai sekarang,
kepolisian masih belum memiliki bukti langsung apabila jessica menaruh bubuk
sianida dalam minuman wayan mirna. Hal ini menjadikan perkara ini menjadi lama
untuk dituntaskan.
Dari kedua sudut pandang ini dapat dilihat, maka setiap kubu memiliki
keyakinan masing – masing. Kubu jessica, berkeyakinan bahwa pihak nya tidak
bersalah dan ini didukung dengan tidak adanya bukti langsung yang mengarahkan
apabila jessica menaruh racun sianida ke dalam kopi. Selain itu, jessica juga
merasa bahwa dirinya memiliki hak - hak
sipil yaitu asas praduga tak bersalah (sense of inoncent). Namun pada
kenyataannya diawal kasus, telah ada pengarahan opini publik bahwa
jessica adalah tersangka. Sehingga jessica merasa haknnya telah dilanggar. Sedangkan
kubu kepolisian, walau belum memilki bukti langsung, tetapi mereka telah
memiliki bukti yang mengarah dan mendukung jika jessica adalah pembunuh wayan
mirna salihin. Dan sampai saat ini, kepolisian masih mencari bukti pendukung
lainnya, termasuk bekerja sama dengan kepolisian federasi australia.
Jadi siapa yang benar dan siapa yang salah ? kubu jessica yang berkeyakinan
tidak membunuh mirna atau kubu polisi yang seakan ngotot untuk membuktikan jika
jessica adalah pelakunya ?
sumber gambar : google |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar